1. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan
hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan
masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan
pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah
timbul seketika atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan
terus menerus, sebingga basil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.Hasil pemikiran
itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini
manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan,
pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan
hidup.
2. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua
kata, yaitu idea dan logi. Ideaberarti melihat(idean),
sedangkan logi berasal dari kata logos yang
berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan
dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan
suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang
memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.Ideologi terbagi mencadi
dua,yaitu ideologi Terbuka dan Ideolgi tertutp,perbedaan ideologi terbuka dan
tertutup ini sangat mencolok,sehingga dapat dengan mudah
dikelompokkan.
3. Pengertian Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan,
atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
4. Makna Sikap Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam
menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap
optimis atau persimis, bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang
mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya.
Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap
ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap
tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik
kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan
lingkungan.
5. Makna Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan
budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia
itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan
makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup.
Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup
adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran
tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh
siapa saja.
Kesadaran akan
kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan
kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu
mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit,
bencana alam, kegelisahan, ketakutan.
Jadi
pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan dan
nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan
demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia.
Sayangnya manusia tidak memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang
memeluk sesuatu agama semata-mata atau sadar keturunan. Akibatnya banyak orang
yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya, atau sering
dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal.
2. Manusia dan Harapan
1. Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda.
Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli
warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal
dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan
berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan kita.
2. Makna Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan
sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
3. Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil
budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang
dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain
terdapat nilai budaya meliputi:
a. Nilai
kejuangan dan semangat pengorbanan
yaitu
nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti
kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. Nilai
kerumahtanggaan
yaitu
nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga
c. Nilai
kemandirian kaum wanita
yaitu,
Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita
Dalam
hidup di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah
positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia
perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki
kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal
dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan
sendirinya. Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi
di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan
melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia
menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan
Tuhan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar