- Beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain.
- Belum lama ini, Kota Depok menjadi bahan perbincangan karena banyaknya pembegalan pada pengendara bermotor pada malam hari yang menimbulkan kegelisahan pada pengendara motor dan juga mobil.
2. Novel Tentang Manusia dan Penderitaan
Judul : Dewi Kawi
Penulis : Arswendo Atmowiloto
Penulis : Arswendo Atmowiloto
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 136 hlm
ISBN : 978-979-22-4064-1
Synopsis:
Dalam
Novel ini Arswendo Atmowiloto mengangkat kisah tentang kehidupan seseorang yang
sukses yang memulai karirnya dari sisa-sisa daun kol yang membusuk, dia adalah
Juragan Eling. Rekan bisnis nya mengenalnya sebagai tokoh usahawan yang jenius
dan keras kepala. Bagi karyawan-karyawatinya juragan Eling adalah sosok yang
baik hati , sebaik hati orangtua pada anak-anaknya, dan seakrab sahabat.
Pada awal pemunculan tokoh Eling dan Podo adiknya, pembaca dibuat iba dan salut atas perjuangan keduanya. Juragan Eling memulai bekerja setelah selesai sekolah menengah atas, dan tak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah. Di sebuah pasar, ia memunguti daun kol yang berceceran dan telah membusuk. Daun kol busuk itu diperas, dan airnya sebagai pengganti kol. Sulit dijual atau bahkan diberikan orang saja tak ada yang mau, karena daun kol sendiri sangat murah dan bukan sayur yang membanggakan. Tapi itulah permulaan membuat yang lain. Juragan Eling mengolah air kelapa dari pasar yang dibuang begitu saja membasahi tanah. Kemudian juragan Eling tampung. Dalam satu-dua hari sudah membusuk, lalu dihangatkan tidak sampai mendidih, hanya sekedar jangan busuk. Olahan air kelapa ini laku keras karena bisa membuat daging ayam menjadi empuk dan gurih.
Pada awal pemunculan tokoh Eling dan Podo adiknya, pembaca dibuat iba dan salut atas perjuangan keduanya. Juragan Eling memulai bekerja setelah selesai sekolah menengah atas, dan tak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah. Di sebuah pasar, ia memunguti daun kol yang berceceran dan telah membusuk. Daun kol busuk itu diperas, dan airnya sebagai pengganti kol. Sulit dijual atau bahkan diberikan orang saja tak ada yang mau, karena daun kol sendiri sangat murah dan bukan sayur yang membanggakan. Tapi itulah permulaan membuat yang lain. Juragan Eling mengolah air kelapa dari pasar yang dibuang begitu saja membasahi tanah. Kemudian juragan Eling tampung. Dalam satu-dua hari sudah membusuk, lalu dihangatkan tidak sampai mendidih, hanya sekedar jangan busuk. Olahan air kelapa ini laku keras karena bisa membuat daging ayam menjadi empuk dan gurih.
Dari
sini, Eling muda membuat sari buah: jeruk yang dikenal dengan nama sitrun,
bengkoang, dan segala dagangan yang ada di pasar tradisional.Juragan Eling
mulai menjadi penampung. Sukses terbesarnya diawali dengan menjual biji
srikaya. Anak-anak kecil menyukainya karena harganya murah, rasanya aneh.
Itulah loncatan perubahan terbesar dalam hidupnya. Permintaan akan Srikaya
Cracker menembus berbagai kota, berbagai terminal, stasiun, depan sekolah,
sehingga berapa pun produksinya akan terserap kepasar.
Dari hanya satu KOL, kendaraan niaga merek Colt yang disewa, sampai belasan truk datang dan pergi.Layaknya manusia biasa Eling muda pun jatuh cinta dengan seorang wanita tunasusila yaitu Kawi. Eling dan Kawi bertemu pertama kali disebuah tempat lokalisasi, Eling sebagai tamunya kawi dari saat itu Eling menjadi dekat dengan Kawi dan bahkan menjadi tamu tetapnya. Eling dan kawi semakin akrab. Semakin terlibat emosi satu sama lain. Eling mulai merasa cemburu dengan tamu tetapnya Kawi, yang ternyata kekasihnya, dan mereka tengah merencanakan untuk menikah. Tetapi kekasihnya Kawi adalah orang yang kasar, dan suka marah-marah. Eling pun berncana untuk menikahi kawi, namun Eling merasa ragu dan cemas akan pernikahannya dengan Kawi. Hingga akhirnya mereka pun berpisah. Eling telah menikah dan dikarunia anak dan cucu, sementara Kawi menghilang entah kemana. Eling merasa dirinya banyak berhutang budi kepada Kawi, karna berkat semangat dan dorongannya lah Eling bisa berhasil. Eling meminta bantuan Podo adiknya untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima kasih kepada Kawi.
Dari hanya satu KOL, kendaraan niaga merek Colt yang disewa, sampai belasan truk datang dan pergi.Layaknya manusia biasa Eling muda pun jatuh cinta dengan seorang wanita tunasusila yaitu Kawi. Eling dan Kawi bertemu pertama kali disebuah tempat lokalisasi, Eling sebagai tamunya kawi dari saat itu Eling menjadi dekat dengan Kawi dan bahkan menjadi tamu tetapnya. Eling dan kawi semakin akrab. Semakin terlibat emosi satu sama lain. Eling mulai merasa cemburu dengan tamu tetapnya Kawi, yang ternyata kekasihnya, dan mereka tengah merencanakan untuk menikah. Tetapi kekasihnya Kawi adalah orang yang kasar, dan suka marah-marah. Eling pun berncana untuk menikahi kawi, namun Eling merasa ragu dan cemas akan pernikahannya dengan Kawi. Hingga akhirnya mereka pun berpisah. Eling telah menikah dan dikarunia anak dan cucu, sementara Kawi menghilang entah kemana. Eling merasa dirinya banyak berhutang budi kepada Kawi, karna berkat semangat dan dorongannya lah Eling bisa berhasil. Eling meminta bantuan Podo adiknya untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima kasih kepada Kawi.
Podo
pun meninggal karena penyakitnya sebelum bisa menemukan Kawi. Namun sebelum
meninggal Podo sempat membawa 15 nama dan profil wanita yang bernama Kawi
kepada kakaknya. Namun Eling merasa ragu kalau misalkan ada pertemuan, malah
membuat Kawi merasa sesuatu yang salah, atau kalah, atau rendah. Ia ragu karna
sebenarnya ia hanya ingin mengatakan bahwa ia pernah mencintai, pernah bercinta
dengan Kawi dan ingatan itu ternyata masih bisa ada dan membuatnya
bahagia.
Kemampuan
Penulis memaparkan alur nya sangat baik, alur yang digunakan dalam Novel ini
adalah alur campuran. Alur berjalan maju pada saat menceritakan Eling, dan Alur
berjalan mundur pada saat menceritakan Kawi sebagai masa lalunya.
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu membuat pembaca terhanyut kedalam cerita dalam Novel ini.
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu membuat pembaca terhanyut kedalam cerita dalam Novel ini.
Pemaparan
watak tokoh Eling dalam novel sangat jelas yaitu pekerja keras, humoris, baik
hati, Jenius dan akrab kepada karyawan-karyawatinya.Sudut pandang orang pertama
dalam novel ini mendukung keseluruhan cerita, menjadikan cerita ini seolah-olah
hidup dan diceritakan oleh tokoh utama.Amanat dalam Novel ini adalah kita tidak
boleh sombong dan merasa puas akan sesuatu yang telah dicapai atau dihasilkan.
Karena Realitas itu tidak satu. Realitas selalu berubah. Bukan hanya maknanya,
melainkan realitas itu sendiri. Realitas terbangun dalam peristiwa, dan sesuai
dengan perjalanan waktu, peristiwa itu diubah. Menjadi lebih cantik, atau
menjadi lebih seram. Penyempurnaan terus terjadi, ketika seseorang itu meninggal.
Kekuatan
dari novel ini secara keseluruhan, novel ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Novel ini teramat sayang jika dilewatkan. Novel ini mengajarkan untuk
mensyukuri hidup.
Kelemahan
dari Novel ini karena pada akhir ceritanya mengambang. Eling belum bisa bertemu
dengan Dewi kawi.
Sumber:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar