Selasa, 25 November 2014

Konsep Tabel dan Teknik Switching Pada Algoritma Pemrograman

Shubhi Aththabrani
5A414252
1IA17

Konsep Tabel Pada Algoritma Pemrograman

A. Argumen dan Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misalkan dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sebagai berikut :
NIP
Gapok
Tunjangan
10200
500.000
120.000
10201
300.000
100.000
10202
350.000
120.000
10203
400.000
230.000
10204
450.000
100.000
10205
500.000
50.000
Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap pegawai. Untuk itu dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama pagawai seperti dibawah ini :
NIP
NAMA
10200
Amat
10201
Bondan
10202
Amir
10203
Dwi
10204
Tika
10205
Toni

Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama pegawai di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.

B. Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel
Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll. yang berfungsi sebagai tabel disebut External Tabel.  Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.

Flowchart proses pembentukan internal tabel:

Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array. Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.

C. Proses Pencarian (Searching)
Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya. Misal untuk mencari nama pegawai dengan NIP = 10203 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :

Flowchart di atas disusun dengan asumsi internal tabel telah terbentuk. Proses pencarian nama pegawai dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Pada awal proses, variabel NO diisi nilai sesuai dengan NIP yang akan dicari. Sedangkan variabel I digunakan sebagai indeks untuk menentukan posisi variabel array internal tabel.
2. Nilai I ditambah 1.
3. Periksa isi variabel NIPTAB dengan lokasi sesuai indeks pada variabel I. Jika isinya sama dengan isi variabel NO, lakukan :
·cetak isi variabel NMTAB dengan lokasi sesuai indeks pada variabel I
·proses selesai. Sebaliknya, jika isinya tidak sama lakukan langkah 4
4. Kembali ke langkah 2

Teknik Switching


Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui  proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses

Contoh :

Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.
Spesifikasi prosesnya adalah :
Input diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
- wilayah                      : 1 numerik
- nomor langganan      : 2 alphanumerik
- nama langganan        : 20 alphanumerik
- jumlah pemakaian     : 4 numerik
Data habis jika operator mengentry nomor langganan = 0
Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur.
Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah.

Berdasarkan contoh diatas, dibuat analisa terlebih dahulu.
Analisa tersebut adalah :
  1. Dalam spesifikasi proses dijelaskan bahwa data sudah urut per kode wilayah. Jadi proses pembacaan data akan dilakukan terhadap sekelompok data dengan kode wilayah yang sama. Setelah data wilayah tersebut habis, maka proses pembacaan dilanjutkan dengan wilayah berikutnya. Bagaimanakah caranya agar diketahui perbedaan data yang baru dibaca dengan data sebelumnya?
  2. Bagaimanakah halnya jika data yang akan dibandingkan merupakan data awal proses ? karena hal ini tidak memungkinkan untuk membandingkan data tersebut dengan data sebelumnya. Dimana variabel penyimpanan masih dalam kondisi kosong atau belum diisi oleh data wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dipersiapkan satu variabel yang berfungsi sebagai variabel switch. Variabel ini pada awal proses  diberi nol. 
  3. Sehingga sebelum dilakukan proses pembandingan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan isi variabel ini. Jika isinya masih tetap nol berarti pembacaan data merupakan data awal. Untuk itu tidak perlu dilakukan pembandingan terhadap kode wilayah. Yang perlu dilakukan adalah menyimpan kode wilayah tersebut ke dalam variabel sementara, agar pada proses pembacaan data berikutnya dapat dilakukan pembandingan terhadap data ini.
Lalu akan diterjemahkan dalam flowchart. Langkah-langkahnya adalah :

  1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung.
Variabel-variabel tersebut adalah :
SW     
:
Variabel Swicth
WS
:
Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama kali dibaca 
TotWil
:
Untuk menghitung total pemakaian per wilayah
TotSel
:
Untuk menghitung total pemakaian seluruh wilayah

2.      Input data dan disimpan didalam variabel :
NO      : Data Nomor Langganan
KW     : Data Kode Wilayah
NM      : Data Nama Pelanggan
JP        : Data Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan

3.      Periksa isi variabel NO, bila NO=0,lakukan :
  • Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang tersimpan  didalam variabel TotWil
  • Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang tersimpan didalam variabel TotSel
  • Proses selesai / berakhir
  • Jika isi variabel No ternayat tidak sama dengan 0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4
4. Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW = 0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :
Isi Variabel SW dengan nilali = 1
Karena proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.
Jika SW tidak sama dengan o, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel Ws dengan KW
5.     Bandingkan isi variabel KW dengan WS
Jika isi kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.
6. Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus :
TotSel = TotSel + TotWil
7.  Cetak nilali total per wilayah
8.  Kosongkan variabel TotWil. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya. Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel Ws juga harus diganti / diperbaharui.
9.   Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW
10.  Cetak judul untuk setiap wilayah
11.  Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian per wilayah. Rumus yang dipakai adalah : TotWil = TotWil + JP
12.  Cetak data-data tiap pelanggan
13.  Kembali ke langkah-langkah untuk membaca data berikutnya



Sumber:




Minggu, 23 November 2014

Fenomena Perjudian Pelajar

Rupanya perjudian sudah menjadi “hiburan” tambahan bagi anak sekolahan. Bentuk perjudian yang mereka lakukan juga lumayan beragam, dengan nilai taruhan yang beraneka macam pula. Salah satu yang populer adalah krikilan atau tebak jumlah kerikil. Nilai taruhannya kecil-kecilan, hanya Rp1.000. 

Selain itu, beberapa pelajar di Indonesia juga suka mengadu nasib mereka pada tebak-tebakan skor sepak bola yang ditayangkan di televisi. Untuk jenis taruhan ini, nilainya tak bisa dibilang sedikit, yakni Rp100.000. Mereka beralasan tebak-tebakan jumlah kerikil atau skor pertandingan hanyalah hiburan semata.

Tak ada niat mencari untung di balik permainan adu untung itu. Namun, jika fenomena ini dibiarkan tanpa penanganan, akibatnya bisa buruk. Saat mereka dewasa, saat mereka mungkin  sudah menjadi anggota masyarakat yang disegani, bukan mustahil mereka bisa kecanduan judi.

Hingga kini, judi belum dilegalkan di Indonesia. Menurut Pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, ancaman pidana pelaku perjudian cukup berat dengan hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun atau pidana denda sebanyak-banyaknya Rp25 juta. Permainan judi, dalam pasal itu didefinisikan sebagai tiap-tiap permainan di mana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir.

Maraknya judi yang sudah merambah berbagai kalangan, dari pelajar hingga pejabat publik harus menjadi perhatian semua pihak. Para pelajar butuh bersenang-senang untuk sejenak keluar dari rutinitas harian mereka dan tenggelam dalam permaian adu untung yang murah menjadi pilihan mereka.

Mereka juga mendapat contoh dari kakak-kakak kelas atau bahkan dari lingkungan sekitar mereka. Permainan kartu  sudah jamak di masyarakat. Hal itu terlihat saat ada warga yang menggelar hajatan maupun di gardu ronda. Tak jarang ada uang yang dipertaruhkan dalam “hiburan” kecil itu.

Pemberantasan judi terutama di kalangan pelajar tak cukup hanya dengan hukuman. Kurungan penjara tidak memberikan pendidikan pada pejudi. Hal pertama yang harus dilakukan untuk memberantas judi adalah memberikan pemahaman bahwa berjudi dapat merugikan banyak pihak.

Perjudian yang bertujuan mencari untung kadang menimbalkan efek negatif bagi pelakunya. Pemahaman dan pendidikan juga harus dimulai dari kelompok masyarakat yang terkecil, yakni keluarga. Bagaimanapun, judi belum menjadi perkara legal di Indonesia. Sebelum terlambat, pemahaman dampak buruk judi harus ditanamkan sejak remaja.

Solusi mencegah terjadinya perjudian pada kalangan pelajar sebenarnya ada pada kesadaran sendiri dan selebih nya sebagai berikut:
  • Orang tua harus selalu memberikan bimbingan kepada anak-anaknya agar terhindar dari perjudian.
  • Orang tua harus memberikan bekal pengetahuan agama kepada anak-anaknya.
  • Tokoh-tokoh masyarakat hendaknya membentuk sebuah kegiatan bagi para remaja, pengangguran, dan warga yang kurang aktif dalam perkumpulan. Sehingga akan tercipta suasana kebersamaan dan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan Negara, seperti judi.

  • Pemerintah hendaknya menaruh intel disetiap desa atau kecamatan, untuk memantau terjadinya perjudian dan tindak kriminalitas lainnya.
  • Pemerintah hendaknya menindak tegas dan tidak pandang bulu kepada pelaku perjudian dan tindak kriminalitas lainnya, agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya.

Selasa, 11 November 2014

Metode Quick Sort

Shubhi Aththabrani
1IA17
5A414252
Kunto Bayu A, ST


Sebelumnya sudah di bahas tentang metode-metode sorting dalam algoritma. Kali ini saya akan menjelaskan metode Quick Sort secara singkat.


Quick Sort sebenarnya mirip dengan Merge Sort, dengan menggunakan metode Divide dan Conquer. Quick Sort membandingkan suatu elemen (pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunya sedemikian rupa sehingga elemen yang lain yang lebih kecil dari pivot terletak disebelah kiri pivot, sedangkan elemen yang lebih besar dari pivot terletak disebelah kanan pivot. Dan lakukan cara tersebut secara rekursif.


Contoh seperti pada gambar di atas.
  • Pertama, menentukan poros pada elemen tersebut dan 7 adalah elemen yang dijadikan poros atau pivot.
  • Kemudian cari elemen yang lebih kecil dari 7 dan yang lebih besar. 2 adalah yang lebih kecil dan 12 yang lebih besar. Saya nama kan elemen yang lebih kecil sebagai i dan yang lebih besar sebagai j. Karena sudah menemukan i dan j tukar elemen tersebut, sehingga elemen 2 ada disebelah kiri pivot dan elemen 12 ada di kanan pivot. Dan perlu diketahui elemen yang lebih kecil dari pivot selalu berada di sebelah kiri pivot dan yang lebih besar dari pivot ada disebelah kanan pivot.
  • Setelah itu, cari elemen yang lebih kecil dari pivot dan yang lebih besar nya. Kita tentukan elemen 26 sebagai i dan elemen 7 sebagai j. Karena elemen 26 lebih besar dan 7 lebih kecil atau sama, kita tukar sehingga elemen 26 ada di kiri pivot dan 7 ada dikanan pivot.
  • Lakukan cara tersebut sampai elemen tidak bisa ditukar lagi. Karena itu elemen dipisah menjadi dua bagian. Dan lakukan quick sort seperti di atas.



Sumber:
-Buku Algoritma dan Pemrograman dengan C++
-http://dinda-dinho.blogspot.com/2013/07/sorting-dengan-metode-quick-sort.html

Rabu, 05 November 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Nama :  Shubhi Aththabrani
Kelas :  1IA17
NPM :  5A414252

Pemuda

Pengertian :
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.

Pemuda Indonesia
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti.

·         Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi                     : 0 – 1 tahun
Masa anak                    : 1 – 12 tahun
Masa Puber                   : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda   : 15 – 21 tahun
Masa dewasa    : 21 tahun keatas

·         Dilihat dari segi budaya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak  : 0 – 12 tahun
Golongan remaja            : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa          : 18 (21) tahun keatas

·         Dilihat dari segi Fungsionalnya :
0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda,
16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan
18(21) tahun adalah usia yagn telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta
           
·         Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1.       siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2.       Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3.       Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.

Peran pemuda sehubungan dengan pembangunan :

Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai
Ø  Penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
Ø  Menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu :
1.       jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai  atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan.
2.       pemuda ”pdelinkeun” atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
3.       pemuda ”radikal”. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Kedudukan pemuda dalam masyarakat
Ø  Sebagai mahluk moral artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi.
Ø  Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
Ø  Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.


Sosialisasi Kepemudaan

Proses sosialisasi adalah proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Potensi Pemuda

Pemuda adalah asset bangsa. Dengan peran pemuda, akan mencapai cita-cita bangsa. Jadi, dapat disimpulkan peran pemuda sangat penting untuk mencapai cita-cita bangsa. Jika suatu bangsa melahirkan pemuda yang memiliki intel yang tinggi, memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, maka akan tercipta suatu Negara yang maju, dan tentunya tidak akan menjadi Negara yang tertinggal.


Masalah-Masalah yang dihadapi Pemuda

Ø  Masalah yang dihadapi pemuda cukup banyak, diantaranya:Pemuda itu tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya
Ø  Pemuda yang seharusnya mampu untuk melanjutkan pendidikan, tetapi malah disia-sia kan.

Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya, tidak dengan merusak fasilitas Negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar


Sumber

Senin, 27 Oktober 2014

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


Nama: Shubhi Aththabrani
NPM: 5A414252
Kelas: 1IA17
Dosen: Pipit Fitriyah

1. PERTUMBUHAN INDIVIDU

Pergertian Individu.
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

Pengertian Pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.

Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.

Beberapa faktor yang mempegaruhi Pertumbuhan Antara Lain :

a. Faktor Biologis.
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

b. Faktor Geografis.
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

c. Faktor Kebudayaan Khusus.
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

2. FUNGSI KELUARGA

Pengertian Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.

Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :

a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.

b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d. Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Macam-macam Fungsi Keluarga :

-Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.

-Fungsi Religius
Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.

-Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.

3. KELUARGA DAN MASYARAKAT

Pengertian Keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

GOLONGAN MASYARAKAT

Masyarakat Sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri.

Masyarakat non Industri.
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih
 akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
 kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,KELOMPOK, DAN MASYARAKAT.

Aspek individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.


Sumber: